Jakarta – Nama besar Apple sepertinya sudah tak
terbantahkan lagi di industri teknologi. Namun, kira-kira apa yang
membuat mereka sebesar sekarang?
Ketika berbicara di Universitas Cambridge, VP Product Marketing untuk
produk iPhone, iPod, dan iOS Apple, Greg Joswiak coba sedikit
mengungkapnya 4 kunci sukses yang tetap dipegang Apple hingga sekarang.
1. Fokus
Produk yang dikeluarkan Apple selama ini memang kalah beragam ketimbang para pesaingnya. Lihat saja, produk smartphone mereka. iPhone berjalan sendirian menantang deretan produk lain di pasaran.
Produk yang dikeluarkan Apple selama ini memang kalah beragam ketimbang para pesaingnya. Lihat saja, produk smartphone mereka. iPhone berjalan sendirian menantang deretan produk lain di pasaran.
Namun hal ini justru menjadi kekuatan Apple, sebab mereka bisa fokus
menggarap iPhone. Mulai dari menyiapkan teknologi dan fiturnya, hingga
ekosistem di sekelilingnya.
“Kami cuma mengerjakan beberapa hal di Apple. Namun dari beberapa produk tersebut, revenue kami bisa sampai USD 100 miliar. Jika Anda terlalu banyak membagi perhatian terhadap banyak hal, tidak akan ada satupun dari mereka yang bakal menjadi fenomenal,” tukas Joswiak, dikutip detikINET dari Mactrast, Selasa (22/11/2011).
“Kami cuma mengerjakan beberapa hal di Apple. Namun dari beberapa produk tersebut, revenue kami bisa sampai USD 100 miliar. Jika Anda terlalu banyak membagi perhatian terhadap banyak hal, tidak akan ada satupun dari mereka yang bakal menjadi fenomenal,” tukas Joswiak, dikutip detikINET dari Mactrast, Selasa (22/11/2011).
2. Simplicity
Menurut Joswiak, Apple mencoba untuk fokus terhadap ‘gambaran besar’ bagaimana membuat pengalaman yang mengesankan kepada pengguna. Mereka justru mengenyampingkan bagaimana spesifikasi teknis produk tersebut nantinya.
Menurut Joswiak, Apple mencoba untuk fokus terhadap ‘gambaran besar’ bagaimana membuat pengalaman yang mengesankan kepada pengguna. Mereka justru mengenyampingkan bagaimana spesifikasi teknis produk tersebut nantinya.
Sensasi pengalaman kepada pengguna tersebut pun coba dikemas dengan sederhana, alias dibuat praktis namun memiliki daya magis.
“Ketika Anda memulai untuk membangun sesuatu, maka dia akan cepat
menjadi kompleks. Namun jika Anda telah mengenal produk Anda dan apa
masalahnya, maka Anda dapat membuat hal yang rumit itu menjadi
sederhana,” tukasnya.
3. Berani
Jangan ‘terpenjara’ dengan apa yang sudah ada. Itulah kira-kira pesan yang ingin disampaikan Joswiak. Hal ini terkait bagaimana sebuah vendor dituntut untuk terus berinovasi menerobos batas-batas yang dipikirkan orang.
Jangan ‘terpenjara’ dengan apa yang sudah ada. Itulah kira-kira pesan yang ingin disampaikan Joswiak. Hal ini terkait bagaimana sebuah vendor dituntut untuk terus berinovasi menerobos batas-batas yang dipikirkan orang.
Menurut Joswiak, faktor keberanian sangat berpengaruh dalam
pengambilan keputusan di dunia bisnis. “Jangan bergantung pada ide-ide
dari masa lalu, termasuk jika mereka telah terbukti sukses. Anda jangan
membuat produk hanya karena orang lain telah memilikinya,” ia
menambahkan.
4. Terbaik
Sifat perfeksionis pendiri Apple yang sudah tiada, Steve Jobs, sepertinya telah sukses diturunkan kepada budaya kerja di pembuat gadget fenomenal iPod, iPhone, dan iPad tersebut.
Sifat perfeksionis pendiri Apple yang sudah tiada, Steve Jobs, sepertinya telah sukses diturunkan kepada budaya kerja di pembuat gadget fenomenal iPod, iPhone, dan iPad tersebut.
Pasalnya, Apple berpikir tidak akan masuk ke suatu lini bisnis
tertentu jika mereka tidak bisa menjadi yang terbaik di dalamnya. Tentu
saja, usaha ekstra dibutuhkan dalam perburuan untuk menjadi yang terbaik
tersebut.
“Di Apple, jika kami tidak bisa menjadi terbaik di segmen itu, maka kami tidak tertarik untuk memasukinya,” pungkas Joswiak.
Ya, itulah empat prinsip kerja yang kata Joswiak selalu dipegang
Apple hingga sekarang. Okelah, Apple patut berbangga, sebab
produk-produk keluarannya saat ini selalu menjadi fenomena. Namun tetap
saja, produk Apple juga pernah mengecap kegagalan.
Sumber : Detik.com
0 komentar:
Posting Komentar